Kopi luwak memang kopi yang bagi kebanyakan orang adalah kopi yang special. Mungkin karena cara pembuatannya atau karena istimewanya jadi kopi luwak ini menjadi sangat mahal dan digemari banyak orang. Cara membuat kopi luwak ini pun tergolong sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Berbagai cara pembuatan kopi luwak memang tergolong beraneka ragam. Sebagian besar petani kopi di Sulawesi, Sumatera, Lampung, Papua, dan yang lainnya rata-rata menggunakan teknik giling basah. Teknik ini konon meniru proses alami dari pencernaan hewan luwak itu sendiri.
Para petani biasanya mengupas kulit luar dari buah kopi dan mengupasnya menggunakan mesin pengupas tradisional yang mereka menyebutnya “luwak”. Jika sudah dikupas, lalu biji kopi yang masih bergetah itu kemudian disimpan selama satu hari. Keesokan harinya, biji kopi lalu dibersihkan dari getah yang masih menempel. Lalu biji kopi dikeringkan dan kemudian siap untuk dijual.
Selain teknik diatas, ada juga teknik pembuatan kopi luwak dengan menggunakan metode pencucian penuh. Cara ini memang sedikit lebih lama daripada cara pengupasan basah. Pertama, kopi yang sudah dipetik digiling. Penggilingan ini bertujuan untuk mengupas kulit luarnya. Biji kopi yang telah mengalami pengupasan lalu dimasukkan ke dalam tangki besar untuk difermentasi hingga 36 jam.
Jika prose situ sudah selesai, maka biji kopi tersebut dicuci dan disebarkan untuk dikeringkan. Jika sudah kering, maka biji kopi menjadi rapuh dan mudah untuk dikupas. Lalu biji kopi itu dikupas dan disortir untuk mengetahui kualitas. Barulah biji kopi itu siap untuk dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
harap tidak menyertakan iklan dalam komentar anda